GERMAS RUBUHA, DIRJEN TP KEMENTAN KUNJUNGI KAB. PASURUAN
Pasuruan, 9 Juli 2024 - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Suwandi, M.Si., mengunjungi Desa Sambirejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan untuk memantau pelaksanaan Gerakan Massal Membangun Rumah Burung Hantu (Rubuha). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan produktivitas pertanian melalui metode pengendalian hama tikus ramah lingkungan dalam rangka mendukung program Percepatan Tanam dan Pertambahan Areal Tanam (PAT).
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (Ir. Dydik Rudy Prasetya, MMA), Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kab. Pasuruan (H. Hasbullah, S.Pd), Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ir. Lilik Widji Asri, M.MA), Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan (drh. Ainur Alfiah), Forkipimda Kabupaten Pasuruan, Forkopimca Kecamatan Rejoso, Kepala Desa Sambirejo, serta petani setempat.Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala BSIP Jawa Timur, Dr. Atekan, SP, M.Si didampingi Agus Edi I, S.Kom dan Galuh Agung S, S.Tr.P, serta Kepala BSIP Ruminansia Besar (drh. Dicky M. Dikman, M.Phill) dan jajaran.
Asisten perekonimian dan pembangunan, H. Hasbullah, S.Pd memyampaikan ucapan terimakasih atas atensi yang telah diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Beliau berharap bantuan yang telah diberikan dapat mendukung peningkatan pertanian di Pasuruan. Selanjutnya Kepala DPKP Provinsi Jawa Timur, Ir. Dydik Rudy Prasetya, MMA menyampaikan bahwa kunjungan Dirjen TP Kementan adalah dalam rangka peningkatan produktivitas tanaman pangan di Jawa Timur, dimana Kabupaten Pasuruan merupakan bagian penting dalam menjaga ketahanan pangan. "Hari ini Pak Dirjen Tanaman Pangan akan melakukan kunjungan, monggo kami persilahkan kepada Bapak bisa memberikan wejangan dan arahan kepada teman-teman di Kabupaten Pasuruan dalam pelaksanaan kegiatan". Terkait dengan Rumah Burung Hantu, Bp. Rosyid sebagai salah satu petani memberikan testimoni "Berawal dari gagal panen, mulai dari 2012 petani mendirikan rubuha yang awalnya hanya 3. Setelah diamati ternyata efektif sehingga pada 2017 dilakukan pembangunan dan sekarang jumlahnya ada 23 rubuha. Hasilnya memang bagus sehingga sampai sekarang petani bisa merasakan dan menikmati hasil panen".
Selanjutnya Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Suwandi, M.Si memberikan arahan terkait dengan jalannya kegiatan tersebut "Sudah disampaikan Bp. Kadis, agenda pertama adalah rubuha. Alhamdulillah petani disini sudah sadar terkait penggunaan rubuha mulai 2012 silam. Kedua terkait Luas Tambah Tanam, dan ketiga adalah kunjungan ke peternakan di Balunganyar dimana kita akan menerapkan teknologi agar bau kotoran dari peternakan dapat dan segera dimanfaatkan untuk tanaman. Untuk itu saya mengajak Bp. Atekan dari BSIP Jawa Timur untuk melaksanakan uji laboratoium, kaitannya dengan efektifitas". Terkait rubuha, beliau menyampaikan bahwa Sabtu ini serentak di Indonesia akan memasang rubuha. Hal ini dilaksanakan untamanya untuk mendukung program PAT dan merubah perilaku untuk menjaga kelestarian alam. Lebih lanjut beliau menyampaikan kepada Kepala Dinas, Kepala Desa, dan PPL untuk melakukan edukasi guna menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem sawah. Pertama adalah mensosialisasikan tidak boleh memburu burung hantu, dan kedua adalah larangan penggunaan listrik sebagai perangkap tikus. Menuju ke lokasi selanjutnya, rombongan bergerak ke Desa Balunganyar, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Tujuannya adalah untuk menerapkan teknologi pengolahan limbah ternak. Dalam rangkaian kegiatan tersebut Tim Laboratorium Tanah BSIP Jawa Timur memgambil sampel padatan dan cair guna dilakukan pengujian guna melihat kandungan unsur hara, sehingga akan diketahui efektifitas penggunaannya sebagai pupuk organik.